Minggu, 20 Mei 2012

Pengangguran

Lulusan PT Sumbang Sepertiga Angka Pengangguran

JAKARTA - Persoalan pengangguran terus melekat di negeri ini. Penyumbang paling dominan pengangguran tersebut adalah para angkatan kerja lulusan perguruan tinggi (PT). Kemendiknas mencatat, dalam setiap tahun sekitar 30 persen lulusan PT tidak terserap di dunia kerja. Penyebabnya, muncul ketidakcocokan antara kulifikasi lulusan dengan lowongan perkerjaan yang tersedia.

Wakil Mendiknas Fasli Jalal menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan lulusan perguruan tinggi tidak terserap dunia kerja. Faktor tersebut tidak sebatas pada kualitas lulusan. Munculnya pengangguran terdidik tersebut juga tidak melulu disebabkan karena mereka tidak mampu secara keilmuan. "Faktor lainnya adalah kualifikasi lulusan," jelas Fasli. Maskdunya, kualifikasi lulusan PT kesulitan mencari lowongan kerja yang sesuai.

Fasli menerangkan, hasil pemetaan dari Kemendiknas menyebutkan, memang terdapat beberapa jurusan yang sudah bisa dikatakan jenuh. Seperti jurusan manajemen dan hukum. Tingginya angkatan lulusan di dua jurusan tersebut, tidak sebanding dengan peluang kerja yang tersedia. "Kami memandang memang ada yang tidak match (sesuai, red)," ucap mantan dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas tersebut.

Pada intinya, Fasli berpendapat jika persoalan terus munculnya pengangguran dari lulusan PT itu tidak bisa dijawab dengan selembar ijazah. Dia berharap, lingkungan industri bisa terus berkembang. Sehingga, bisa menambah banyak kualifikasi-kualifikasi lowongan pekerjaan yang tersedia.

Fasli menjelaskan, hingga sekarang pihaknya masih kesulitan untuk mencari tahu struktur kebutuhan yang ada di dunia kerja. Selanjutnya, struktur tersebut, bisa digunakan acuan perkembangan kurikulum yang ada di perguruan tinggi.

Di bagian lain, Menakertrans Muhaimin Iskandar ketika mengunjungi bursa kerja di UI pekan lalu mengatakan, perguruan tinggi harus bertanggung jawab dengan munculnya pengangguran terdidik itu. Muhaimin berharap, hubungan antara perguruan tinggi dengan dunia industri harus lebih kuat. "Perguruan tinggi harus membuat career development," jelas dia.

Muhaimin mengakui, salah satu sebab tingginya penangguran dari lulusan perguruan tinggi itu adalah kualifikasi dan kompetensi lulusan perguruan tinggi. Melalui kerjasama yang kuat dengan dunia usaha, diharapkan perguruan tinggi bisa mendapatkan masukan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Di pihak lain, dunia industri juga dihimbau tidak menolak jika diminta untuk menjadi tempat magang para mahasiswa. "Antara perguruan tinggi dengan dunia industri harus saling mendukung," pungkas dia. (wan/agm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar